HANYA CINTAMU

HANYA CINTAMU
adakah yang ku minta lebih dari ini???
adakah yang ku minta lebih DARI CINTA???
adakah yang ku minta lebih dari perasaan ini??

Aku sayang padamu, itu saja
tanpa jika
tanpa karena
tanpa alasan apapun
atau apapun juga

aku tak meminta apapun
aku hanya rindu padamu
aku rindu malam itu
aku rindu jalan itu

aku rindu, amat rindu paadamu
aku ingin kau membalas rindu ini
adakah aku meminta lebih dari ini? lebih dari yang kau beri???
apakah itu terlalu banyak untukmu???

Sebuah Pengakuan

Aku hanyalah seorang lelaki yang menurutmu tidak dewasa dalam menghadapi hubungan karena (terlalu) meminta sebuah pengakuan, bayangkan –aku begitu kalutnya ketika suatu hubungan harus disembunyikan, selalu ada pikiran buruk menemani kegelisahan itu- bayangkan betapa tidak dewasanya aku saat ini
Entahlah apakah kau melihatnya atau tidak, aku merasakan sebuah tusukan didalam rusukku, merasa pengap penuh sesak, seperti sebuah pisau menyayat menghasilkan luka.
Entahlah Aku sudah pernah mencinta. Dan maafkan, kalau aku tak mengumandangkan kata-kata seperti di novel-novel romantis. Maafkan kalau aku tak akan pernah berkata padamu; "Aku tak pernah merasakan yang seperti ini sebelumnya, engkau berbeda," atau semacamnya. Karena bagiku, itu terlalu muluk, terlalu cengeng, terlalu gombal. Dan tentu saja, karena bagiku itu tak benar; setiap kisah cintaku tak pernah serupa, tak pernah tak istimewa, bukan karena kau tak berbeda dan tak istimewa bagiku.
Maafkan pula bila aku tak sanggup mengucapkan, "kau adalah cinta terakhirku." Aku sudah pernah mengucapkannya pada wanita lain, di kurun hidup yang lain, dan aku mengingkarinya. (dan bagaimana pula aku bisa mengatakannya bila aku tak tahu apakah kau masih mencintaiku atau tidak? Setidaknya kau masih belum mampu mengakui kehadiranku).
Yang bisa dan sanggup aku katakan padamu saat ini mungkin terlalu sepele untuk kutawarkan padamu; tak pernah terlewat waktu satu malam pun—dalam beberapa waktu terakhir ini—aku terlelap tanpa sebelumnya mereka-reka rencana untuk bertemu lagi denganmu. Walau sekejap saja, walau sekedipan mata, sejabatan tangan. Dan bila kau mencintaiku saat ini, aku akan menghabiskan masa bersamamu, berusaha membuatmu tersenyum.
hanya disisi lain aku membutuhkan sebuah pengakuan,..

Jika suatu saat kita bertengkar

Untuk kamu di suatu hari yang tak terprediksi,
Cinta adalah teka-teki. Dan perjalanan hati, tidak ada yang pernah bisa memprediksi. Tidak ada yang ahli, karena cinta bisa membuat siapapun jatuh berulang kali. Esok hari, masih terlalu rahasia untuk dicicipi. Janji seolah ikatan yang tak abadi, karena siapapun bisa lupa, bisa lalai tak menjaga, pun tak mampu lagi untuk menepati. Janji seolah ketakutan bagi mereka yang tak berani mempertahankan sampai akhir. Hanya ada hati yang perlu dilatih lebih kuat, lebih berhati-hati, lebih menjaga yang dicintainya.
Aku mencintaimu. Aku sangat mencintaimu. Bahkan hatiku lebih dulu memilihmu, sebelum kamu mengutarakan rasa. Mungkin sebelum perjumpaan kita, Tuhan sudah merencanakan agar kita saling mencinta. Itu adalah salah satu rahasiaNya, yang tak pernah bisa diukur dengan logika. Mungkin aku tak sering mengucapkan kalimat ini. Tapi kali ini ingin kubisikan lewat seracik aksara dalam surat yang entah kapan akan kau baca.
Aku mencintaimu dan semoga akan selalu begitu. Karena sungguh aku tak bisa mengintip hari esok. Ada batas yang terlalu jauh, yang tak bisa kita tempuh. Ketahuilah hal itu. Karena jika suatu hari lahir sebuah pertengkaran diantara kita, aku tak ingin ada rasa yang tersapu. Karena jika suatu hari kamu memalingkan wajahmu dariku, tolong jangan sangkal hatimu. Utarakan saja, keluarkan saja sesak yang menyangga hatimu, tapi jangan pergi. Jika suatu hari ada kekecewaan yang tiba-tiba mendatangi, janganlah malu untuk mengirimkan maaf terlebih dahulu. Dan jika suatu hari ada salah satu dari kita yang tak mampu mencegah luka, janganlah memilih untuk berpisah jalan. Ingatlah perjumpaan kita, perjalanan cinta dan rasa yang masih ada. Kamu butuh menyendiri, tapi tidak dengan melepasku pergi. Kamu butuh menyembuhkan hati, tapi ijinkanlah aku yang mengobati. Jangan ijinkan gengsi untuk menghuni hati, karena aku takut ia yang akan mengusirku dari kediamanmu.
Aku mencintaimu Indah Fitrianii , jangan terlalu lama membisu. Cepat peluk aku