Fluor Albus

Keputihan atau Fluor Albus merupakan sekresi vaginal abnormal pada wanita. Keputihan yang disebabkan oleh infeksi biasanya disertai dengan rasa gatal di dalam vagina dan di sekitar bibir vagina bagian luar. Yang sering menimbulkan keputihan ini antara lain bakteri, virus, jamur atau juga parasit. Infeksi ini dapat menjalar dan menimbulkan peradangan ke saluran kencing, sehingga menimbulkan rasa pedih saat si penderita buang air kecil.

gejala keputihan
- Keluarnya cairan berwarna putih kekuningan atau putih kelabu dari saluran vagina. Cairan ini dapat encer atau kental, dan kadang-kadang berbusa. Mungkin gejala ini merupakan proses normal sebelum atau sesudah haid pada wanita tertentu.
- Pada penderita tertentu, terdapat rasa gatal yang menyertainya.

Biasanya keputihan yang normal tidak disertai dengan rasa gatal. Keputihan juga dapat dialami oleh wanita yang terlalu lelah atau yang daya tahan tubuhnya lemah. Sebagian besar cairan tersebut berasal dari leher rahim, walaupun ada yang berasal dari vagina yang terinfeksi, atau alat kelamin luar.
* Pada bayi perempuan yang baru lahir, dalam waktu satu hingga sepuluh hari, dari vaginanya dapat keluar cairan akibat pengaruh hormon yang dihasilkan oleh plasenta atau uri.
* Gadis muda terkadang juga mengalami keputihan sesaat sebelum masa pubertas, biasanya gejala ini akan hilang dengan sendirinya.

penyebab keputihan
Dengan memperhatikan cairan yang keluar, terkadang dapat diketahui penyebab keputihan.
* Infeksi kencing nanah, misalnya, menghasilkan cairan kental, bernanah dan berwarna kuning kehijauan.
* Parasit Trichomonas Vaginalis menghasilkan banyak cairan, berupa cairan encer berwarna kuning kelabu.
* Keputihan yang disertai bau busuk dapat disebabkan oleh kanker.
* Kelelahan yang sangat berat.

Infeksi akibat kuman (bakteri), misalnya akibat;
* Gonococcus, atau lebih dikenal dengan nama GO. Warnanya kekuningan, yang sebetulnya merupakan nanah yang terdiri dari sel darah putih yang mengandung kuman Neisseria gonorrhoea. Kuman ini mudah mati setelah terkena sabun, alkohol, deterjen, dan sinar matahari. Cara penularannya melalui senggama.
* Chlamydia trachomatis, kuman ini sering menyebabkan penyakit mata trakhoma. Ditemukan di cairan vagina dengan pewarnaan Diemsa.
* Gardenerella, menyebabkan peradangan vagina tak spesifik. Biasanya mengisi penuh sel-sel epitel vagina berbentuk khas clue cell. Menghasilkan asam amino yang akan diubah menjadi senyawa amin bau amis, berwarna keabu-abuan.
* Treponema pallidium, adalah penyebab penyakit kelamin sifilis. Penyakit ini dapat terlihat sebagai kutil-kutil kecil di liang senggama dan bibir kemaluan.
* Infeksi akibat jamur biasanya disebabkan spesies candida. Cairannya kental, putih susu (sering berbentuk kepala susu), dan gatal. Vagina menjadi kemerahan akibat radang. Predisposisinya adalah kehamilan, Diabetes melitus, akseptor pil KB.

Parasit penyebab keputihan terbanyak adalah Trichomonas vaginalis. Cairannya banyak, berbuih seperti air sabun, bau, gatal, vulva kemerahan, nyeri bila ditekan atau perih saat buang air kecil. Sementara keputihan akibat virus disebabkan Human Papiloma Virus (HPV) dan Herpes simpleks.

Penanggulangan Keputihan

Pemeriksaan dokter baiknya segera dilakukan bila keputihan mulai menyerang Anda. Tujuannya: Menentukan letak dari bagian yang sakit, dalam hal ini mencari darimana keputihan itu berasal.

* Melakukan pemeriksaan dengan menggunakan alat tertentu untuk mendapatkan gambaran alat kelamin yang lebih baik, seperti melakukan pemeriksaan kolposkopi yang berupa alat optik untuk memperbesar gambaran leher rahim, liang senggama dan bibir kemaluan.
* Merencanakan pengobatan setelah melihat kelainan yang ditemukan.

Lalu, bagaimana pengobatan yang rasional untuk mengatasi keputihan? Beberapa cara dapat dilakukan, yaitu sebagai penawar saja, obat pemusnah atau pemungkas, dan melakukan penghancuran lokal pada kutil leher rahim, liang senggama, bibir kemaluan, atau melakukan pembedahan.

Obat-obat penawar misalnya Betadine vaginal kit, Intima, Dettol, yang sekadar membersihkan cairan keputihan dari liang senggama, tapi tidak membunuh kuman penyebabnya. Selain itu dapat dilakukan penyinaran dengan radioaktif atau penyuntikan sitostatika. Sedangkan obat pemunah misalnya vaksinasi, tetrasiklin, penisilin, thiamfenikol, doksisiklin, eritromisin, dsb.

Sementara penghancuran lokal dan pembedahan berupa pengangkatan sebagian jaringan leher rahim, dengan menggunakan kawat berlubang yang dialiri listrik atau dipancung berbentuk kerucut ke bawah menggunakan pisau bedah yang disebut konisasi.

Atau bisa dilakukan pengangkatan seluruh badan kandungan yang disebut histerektomia (jika ada prakanker leher rahim, atau kanker leher rahim).

Nah, banyak juga keputihan yang membandel. Karena itu, lebih baik mencegah ketimbang mengobati. Dalam kasus keputihan, pencegahan bisa dilakukan dengan berbagai cara seperti menggunakan alat pelindung (kondom), pemakaian obat atau cara profilaksis (pemakaian obat antibiotika disertai dengan pengobatan terhadap jasad renik penyebab penyakit), dan melakukan pemeriksaan dini.
(sumber : http://www.lenterabiru.com/2009/10/keputihan-fluor-albus.htm)

contoh KTI

Pada dasarnya perbanyakan anggrek dapat dilakukan dengan biji yang disebut perbanyakan generatif atau menggunakan bagian tubuh dari tanaman yang biasa disebut sebagai perbanyakan vegetatif.
Pendahuluan

Anggrek adalah salah satu tanaman yang mempunyai nilai ekonomis yang tinggi, karena bentuk dan warna bunga yang menarik serta sebagai bunga potong yang tahan lama.

Dalam taksonomi, anggrek termasuk dalam famili Orchidaceae, suatu famili yang sangat bervariasi dan merupakan salah satu grup yang terbesar di antara tanaman berbunga di dunia. Famili ini terdiri dari 800 genus dan lebih dari 50.000 spesies anggrek alam yang ditemukan di seluruh dunia. Anggrek alam ini disebut juga sebagai anggrek spesies yang berasal dari daerah tropis dan sub tropis. Kurang lebih 5.000 spesies diantaranya terdapat di bumi Indonesia.

Beberapa genera yang dikenal secara komersial adalah Dendrobium, Phalaenopsis, Arachnis, Cymbidium, Cattleya, Vanda serta kerabatnya. Kecuali Catttleya, seluruh genera tersebut mempunyai daerah penyebaran di Asia Tenggara (Koay, 1980 dalam Widiastoety dan Farid, 1995).

Beberapa anggrek komersial tersebut terdapat di bumi Indonesia dalam jumlah yang sangat besar. Sebagai contoh Phalaenopsis dan Paphiopedilum yang ada di Indonesia masing-masing mencakup 55% dari seluruh jumlah spesies anggrek yang terdapat di dunia. Semua jenis anggrek Dendrobium yang bunga potongnya memiliki nilai amat komersial, apabila ditelusuri dengan seksama ternyata induknya berasal dari Indonesia, kecuali D. taurianum yang berasal dari Filipina. Jenis Dendrobium ini kebanyakan terdapat di Kepulauan Maluku dan Papua (Anonim, 1993).

Mengingat potensi pasar dan sumber daya alam yang sangat besar itulah maka seyogyanya tanaman anggrek ini memperoleh lebih banyak perhatian dari para penganggrek dan pecintanya. Perhatian itu salah satunya dapat diberikan dalam bentuk pengembangan teknik budidaya tanaman anggrek. Dan salah satu aspek budidaya yang merupakan kunci dalam pengembangan teknik tersebut adalah produksi bibit tanaman anggrek.

Jenis-jenis Anggrek

Menurut tempat tumbuhnya, anggrek dibagi menjadi :

Epifit

Anggrek tipe ini memiliki akar fungsional yang berjurai di udara sedangkan akar-akar yang menempel pada substrat atau media hanya berlaku sebagai jangkar untuk menahan tanaman agar tetap pada posisinya. Karena itu anggrek epifit tidak hanya menempel pada pohon lain tetapi dapat juga pada tebing-tebing tinggi. Termasuk kategori ini adalah Phalaenopsis.

Semi Epifit

Seperti halnya epifit, maka semi epifit juga tumbuh menempel di tempatnya. Hanya saja pada semi epifit sebagian sistem akarnya yang aktif juga berfungsi di bawah permukaan media sedangkan akar-akar yang aktif lainnya adalah akar udara. Termasuk kategori ini antara lain : Brassavola, Epidendrum, dan Laelia.

Terrestria

Anggrek ini adalah anggrek tipe tanah, hidup dan tumbuh di tanah, dengan tanah atau humus sebagai media. Ada dua jenis anggrek terrestria, yaitu :

Terrestria sejati, akar atau batang di dalam tanah yang bersama-sama seluruh sistem akarnya berada di dalam tanah. Termasuk kategori ini antara lain : Cryptostylis dan Habenaria.

Terrestria dengan umbi semu yang sebagian atau seluruhnya berada di atas tanah. Akar-akarnya pun tak begitu dalam memasuki tanah, melainkan berada dekat di bawah lapisan permukaan tanah. Termasuk kategori ini antara lain : Cymbidium dan Coelogyne.

Semi Terrestria

Anggrek ini juga masuk dalam tipe anggrek tanah. Meskipun demikian dibedakan dari terrestria karena tidak mempunyai bonggol atau umbi semu. Anggrek ini lebih tepat dikatakan tumbuh di atas permukaan tanah, dekat di bawah lapisan permukaan tanah. Termasuk kategori ini antara lain: Arachnis dan Vanilla (Satoto, 1991).

Menurut cara pertumbuhannya, anggrek dibagi menjadi:

Monopodial

Anggrek tipe ini hanya mempunyai satu sumbu utama. Artinya pertumbuhan ujung batangnya boleh dikatakan tidak terbatas. Anggrek-anggrek monopodial antara lain terdapat pada Arachnis spp., Ascocenda spp., Aeridachnis spp., Renanthera spp., dan Vanda spp.

Sympodial

Anggrek tipe ini memiliki pertumbuhan ujung-ujung batang yang terbatas. Pada awalnya sumbunya tumbuh dahulu, kemudian pertumbuhannya terhenti disusul munculnya tunas baru sebagai cabang di pangkal batang pertama, tumbuh, berhenti lagi pada tinggi tertentu, begitu terus berulang-ulang. Anggrek-anggrek sympodial terdapat pada Cattleya spp., Coelogyne spp. Dendrobium spp., dan Oncidium spp.

Perbedaan cara pertumbuhan ini sangat mempengaruhi cara perbanyakannya, baik secara generatif maupun vegetatif. Tanaman anggrek tipe monopodial tidak dapat disilangkan dengan anggrek tipe sympodial.

Berdasarkan kebutuhan suhu, tanaman anggrek dibedakan menjadi :

Tipe Dingin

Yaitu anggrek yang membutuhkan suhu malam yang berkisar antara 13�- 18�C, sedang suhu siang berkisar antara 18�- 21�C. Contohnya : Cymbidium dan Miltonia.

Tipe Sedang

Yaitu anggrek yang membutuhkan suhu malam yang berkisar antara 18�- 21�C, sedang suhu siang berkisar antara 21�- 24�C. Contohnya : Dendrobium, Cattleya, dan Oncidium.

Tipe Hangat

Yaitu anggrek yang membutuhkan suhu malam yang berkisar antara 21�- 24�C, sedang suhu siang berkisar antara 24�- 29�C. Contohnya : Arachnis, Aranthera, Renanthera, dan Vanda (Widiastoety dan Farid, 1995).

Syarat Tumbuh

Cahaya

Cahaya digunakan untuk mengkonversi CO2 dan zat-zat yang diberikan pada tanaman menjadi bahan-bahan yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Menurut Gunawan (1999), faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pertumbuhan terdiri atas intensitas cahaya, lama penyinaran serta kualitas sinarnya.

Pada umumnya anggrek pot seperti Cattleya, Vanda daun, Cymbidium, Phalaenopsis, dan Dendrobium membutuhkan cahaya lebih sedikit daripada anggrek tanah. Dapat dikatakan pula bahwa anggrek tanah dapat ditanam tanpa menggunakan peneduh, sebaliknya apabila anggrek pot ditanam tanpa peneduh maka akan menghanguskan daun dan pseudobulb-nya. Untuk praktisnya Cattleya, Vanda daun, dan Cymbidium membutuhkan 20-30% cahaya matahari penuh Phalaenopsis 10-15%, Oncidium 55-56% dan Dendrobium 50-60% cahaya matahari penuh.

Panjang hari, yaitu lamanya tanaman menerima cahaya dapat mempengaruhi pembungaan tanaman dewasa. Beberapa jenis Cattleya dan Phalaenopsis akan berbunga apabila ditumbuhkan pada keadaan hari pendek, yaitu penyinaran kira-kira 8 jam per hari. Ada beberapa jenis anggrek yang tidak dipengaruhi oleh lama penyinaran misalnya D. Jacquelyn Thomas atau D. Lady Hay. Vanda Joaquin paling baik mendapat penyinaran 10 jam per hari, apabila kurang dari 10 jam per hari, produksi bunga berkurang.

Kualitas sinar juga berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman anggrek. Pada umumnya di daerah tropis seperti Indonesia, cahaya putih dari matahari adalah terbaik.

Suhu

Beberapa spesies anggrek alam tumbuh di daerah pegunungan, hidup dan berkembang pada temperatur rendah yaitu antara 5� - 10�C. Anggrek-anggrek budidaya memerlukan temperatur 28� - 30�C dengan temperatur minimal 15�C. Apabila temperatur sama atau lebih tinggi dari 30�C maka kenaikan temperatur harus diimbangi dengan kelembaban udara yang tinggi serta aliran udara yang lancar. Pada suhu antara 10� - 15�C pertumbuhan anggrek sangat lambat, bahkan ada yang berhenti tumbuh dan berada dalam keadaan dorman (Gunawan, 1999).

Kelembaban

Menurut Widiastoety dan Farid (1995), kelembaban nisbi (RH) untuk anggrek berkisar antara 60� - 85�C. Fungsi dari kelembaban yang tinggi ini adalah untuk menghindari penguapan yang terlalu besar. Pada malam hari kelembaban tidak boleh terlalu tinggi, oleh sebab itu diusahakan agar media dalam pot tidak terlampau basah, sedangkan kelembaban yang sangat rendah pada siang hari dapat diatasi dengan cara pemberian semprotan (mist) di sekitar tempat pertanaman dengan bantuan sprayer.

Teknik Perbanyakan Anggrek

Pada dasarnya perbanyakan anggrek dapat dilakukan dengan biji yang disebut perbanyakan generatif atau menggunakan bagian tubuh dari tanaman yang biasa disebut sebagai perbanyakan vegetatif (Karjono, 1995).

Perbanyakan Generatif

Perbanyakan tanaman anggrek dengan cara generatif dapat dimulai dengan cara penyerbukan bunga, kemudian dilanjutkan dengan penumbuhan biji anggrek pada media tanam yang sesuai. Cara penyerbukan ini membutuhkan waktu yang lama karena setelah mengawinkan induk-induknya melalui penyerbukan, biji yang dihasilkan membutuhkan waktu yang relatif lama pula untuk tumbuh menjadi bibit. Cara penyerbukan bunga anggrek sangat sederhana apabila telah diketahui letak polinia dan kepala putiknya. Langkah-langkahnya sebagai berikut ini :

Sediakan sehelai kertas putih dan sebatang lidi kecil atau tusuk gigi yang bersih.

Buka cap polinia yang terdapat pada ujung column; akan terlihat polinia yang berwarna kuning.

Basahi ujung lidi/ujung tusuk gigi dengan cairan yang ada di dalam lubang kepala putik atau dengan sedikit ludah.

Ambil dengan hati-hati polinia. Pegang kertas putih di bawah untuk wadah polinia yang mungkin jatuh waktu diambil.

Polinia kemudian dimasukkan ke dalam lubang kepala putik.

Beri label yang diikatkan pada tangkai bunga yang berisi catatan tentang tanggal penyerbukan dan mana bunga yang diambil polinianya (Gunawan,1999).

Menurut Karjono (1995), kelangsungan hidup biji anggrek di alam sangat tergantung pada cendawan mikoriza. Biji kecambah tidak akan berkecambah atau tumbuh dengan baik tanpa dukungan mikoriza. Hal itu karena biji anggrek berukuran kecil dan tidak mempunyai kotiledon yang merupakan cadangan makanan pada awal pertumbuhan biji. Dengan adanya cendawan mikoriza, biji anggrek mendapat makanan berupa hasil penguraian sisa-sisa pakan oleh mikoriza.

Untuk menumbuhkan biji anggrek yang kurang sempurna itu perlu disediakan media khusus agar biji tersebut tetap tumbuh dengan kondisi tanpa kehadiran mikoriza. Media yang baik untuk perkecambahan biji anggrek biasanya dipakai media versi Knudson C. Biji yang disebarkan dalam media steril dengan pH 5.0-5.2 ini akan berkecambah setelah tiga minggu. �Bayi-bayi� anggrek ini akan tumbuh besar, setelah berumur 9-12 bulan baru siap dikompotkan. Proses penanaman ini dilakukan pada suatu lemari steril yang disebut entkas.

Perbanyakan Vegetatif

Menurut Soeryowinoto (2000), memperbanyak tanaman anggrek secara vegetatif bertujuan :

Untuk tujuan komersial.

Untuk menyeleksi tanaman unggul yang terdapat di antara populasi.

Untuk mendapatkan uniformitas (keseragaman) karena persyaratan pemasaran.

Karena sifat biologinya yang menonjol.

Perbanyakan vegetatif ini akan menghasilkan keturunan yang sifatnya sama dengan tanaman induk. Tidak terjadi perubahan kromosom atau gen, sehingga genotipanya tetap sama. Kalaupun ada penyimpangan, hal itu disebabkan faktor luar, seperti pemupukan yang menyebabkan ukuran tanaman atau bunga menjadi lebih besar (Karjono, 1995).

Stek

Biasanya digunakan untuk anggrek monopodial, berbatang satu, yang cara hidupnya terrestria seperti genus Arachnis, Vanda terrestris dan Aeridachnis. Caranya, tanaman anggrek (misalnya Vanda Douglas) yang tingginya sudah mencapai 2 meter atau lebih sehingga menyulitkan untuk memetik bunganya, digunting sepanjang 80 cm dari pucuk . Stek tersebut kemudian ditanam dan bagian pangkalnya dirawat terus. Dalam waktu enam bulan, beberapa tunas yang muncul mencapai tinggi sekitar 60 cm dan berakar beberapa helai. Tunas-tunas ini pun dapat dijadikan stek untuk ditanam dan dijual.

Pemisahan Rumpun (Splitting)

Cara ini biasanya dilakukan pada tanaman anggrek sympodial atau berbatang semu, seperti Dendrobium dan Cattleya. Tanaman anggrek yang paling sedikit mempunyai paling sedikit enam bulb (umbi), batangnya digergaji sampai putus menjadi dua, masing-masing mempunyai tiga buah bulb. Sebaiknya penggergajian juga diteruskan pada isian pot. Cara memisah ini dapat pula dilakukan dengan mengiris batang tadi dengan menggunakan scalpel. Tunggulah sampai bulb belakang atau achter bulb bertunas lagi. Tunas ini ditunggu sampai akar-akarnya tumbuh sudah agak panjang, kira-kira 3-4 cm dan daunnya sudah agak keras, jadi tidak lunak, kemudian pelan-pelan tanaman dipindahkan ke pot baru.

Menggunakan Hormon atau Zat Tumbuh

Cara ini digunakan untuk menambah suksesnya pemisahan. Caranya: ambil hormon Rhizopon yang berbentuk serbuk, dapat berisi IAA, IBA atau NAA. Rhizopon yang berbentuk serbuk ini dicampur dengan levertraan zalf. Oleskan zalf dan saleb yang telah dicampur dengan Rhizopon tadi pada bulb bagian bawah, dekat di bawah mata. Olesan selebar 3-4 mm dan sepanjang 10 mm. Hormon ini kalau berhasil akan memacu pertumbuhan akar (Soeryowinoto, 2000).

Menggunakan Keiki

Keiki adalah anakan yang tumbuh liar pada ujung umbi di ruas-ruas tanaman anggrek dewasa. Keiki biasanya terbentuk bila media tanam tidak pernah diganti, sehingga akar-akarnya banyak yang rusak dan pada akhirnya pertumbuhan tunas pindah ke bagian ruas-ruas tersebut, tidak pernah pada umbi.

Keiki bisa dibuat dari umbi yang tidak berdaun (gundul) yang diletakkan dalam posisi terbalik dan diletakkan pada tempat yang lembap dan agak teduh atau terhindar dari terik matahari.

Untuk mempercepat bertunas dan berakar, umbi semu perlu disemprot dengan pupuk daun yang telah dicampur Triberline (1 cc Triberline untuk 4 liter pupuk) setiap minggu, atau dengan Atonik tiga kali sehari. Biasanya keiki akan mencul 2-3 bulan kemudian.

Menggunakan Akar

Umumnya akar anggrek sulit sekali diperbanyak secara vegetatif menjadi tanaman baru. Namun demikian pada anggrek jenis Doritis atau Paraphalaenopsis atau silangannya, pada akarnya secara spontan bertunas tanaman-tanaman anggrek baru, yang setelah cukup besar dapat dipisahkan dengan memotong akar aslinya.

Kultur Jaringan

Teknik kultur jaringan adalah menumbuhkan jaringan-jaringan vegetatif seperti akar, daun, batang, dan mata tunas (shoot tip) pada medium buatan (cair atau padat) secara aseptik. Dengan teknik ini dapat diharapkan perbanyakan tanaman secara cepat dan berjumlah banyak. Beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam kultur jaringan :

Cahaya

Peranan cahaya terhadap pertumbuhan eksplan ditentukan oleh intensitas dan kualitas cahaya serta lamanya penyinaran. Menurut Murashige (1977) dalam Widiastoety (1995), untuk pembentukan tunas dan akar diperlukan lama penyinaran optimum 16 jam per hari.

Suhu

Suhu yang diperlukan untuk pertumbuhan jaringan berkisar antara 20�- 25�C. Penggunaan suhu yang rendah dapat mengurangi aktivitas enzim peroksidase dan oksidase yang bertindak sebagai katalisator dalam proses oksidasi senyawa fenol. Akibatnya, keracunan oleh eksudat toksik ini dapat ditekan. Namun bila luka jaringan telah sembuh maka pemakaian suhu tinggi akan lebih menguntungkan karena pada suhu tersebut aktivitas metabolisme sel lebih tinggi.

pH Media

Pada umumnya digunakan pH sekitar 4.8-5.2 untuk media cair. Kecepatan putar alat pengocok (shaker) bervariasi yaitu 90-100 rpm.

Oksigen

Oksigen berfungsi di dalam proses respirasi jaringan. Adanya enzim-enzim peroksidase dan oksidase dapat mengkatalis terjadinya proses oksidasi pada bagian jaringan anggrek yang terluka akibat pemotongan. Hal ini menyebabkan terganggunya pengambilan zat hara, terjadinya pembengkakan sel, dan terlepasnya plasma sel dari dinding sel (Widiastoety, 1995).

Secara singkat proses kultur jaringan diawali dengan mengerat tunas anggrek (misal Dendrobium) yang berukuran tinggi 5 cm dari umbi induknya. Tunas yang telah diambil disterilkan dengan merendamnya dalam larutan Chlorox 10% selama 10 menit. Kemudian tunas dibuka dengan pisau dalam keadaan steril di entkas. Setelah dibuka titik tumbuh (meristem) yang ada di bagian pucuk atau sisi pangkal tunas diambil. Selanjutnya meristem dimasukkan ke dalam erlenmeyer yang berisikan larutan hara dengan ramuan tertentu yang telah disterilkan.

Erlenmeyer ditempatkan pada suatu alat pengocok (shaker) yang dijalankan terus menerus siang malam. Dalam waktu dua bulan eksplan telah membentuk kalus yang makin lama makin besar. Pertumbuhan yang membesar itu menyebabkan jaringan terpecah-pecah. Tiap pecahan bisa dipindahkan lagi ke dalam botol erlenmeyer lain yang juga mendapat perlakuan sama (dikocok). Demikian seterusnya, setelah setiap jaringan tersebut terpecah, segera dipindahkan ke erlenmeyer lain. Pada akhirnya jaringan tersebut ditumbuhi plb (protocorm like bodies) yang apabila dipindahkan ke media padat akan menjadi planlet atau anak semai.

Anak semai selanjutnya ditanam berjajar pada media padat dalam botol. Di tempat inilah terjadi diversifikasi bentuk, karena sekarang telah mulai terbentuk pucuk dan akar. Bila di dalam botol tersebut anak semai telah �menyundul� langit-langit botol serta telah cukup besar (ditandai akarnya sudah banyak), berarti sudah siap dijual atau dipindahtanamkan menjadi kompot (community pot). Setiap kompot berisi kira-kira 20 anak semai.

Bibit yang dihasilkan dengan kultur jaringan ini selain jumlahnya beribu-ribu dan seragam ukurannya, juga sifat-sifatnya dijamin sama dengan induknya (Karjono, 1995).

Pemeliharaan

Pemupukan

Para peneliti menganjurkan pemberian pupuk majemuk pada tanaman anggrek. Pupuk majemuk untuk anggrek dianjurkan mengandung 10% N, 4% P, 6% K, 15% S, dan 7% Ca. Atau dapat juga menggunakan pupuk ZA, Urea atau Amonium Nitrat sebagai sumber N,P, dan Ca dari pupuk SP-36, K dari KCl atau ZK. Untuk Mg dan sekaligus Ca dapat menggunakan dolomit. Pupuk umumnya diberikan dalam bentuk larutan 1 g/10 l air dan digunakan untuk penyiraman seminggu sekali (Gunawan, 1999).

Penyiraman

Cara pemberian air yang baik adalah melalui nozzle dari suatu semprotan. Melalui nozzle dapat diatur butiran air yang halus yang tidak menghanyutkan media tumbuh atau merusak bunga dan batang. Cara ini lebih efisien daripada penyiraman dengan penuangan air langsung. Air dapat disemprotkan ke media, batang, dan daun tanaman hingga basah. Pada keadaan udara kering, penyemprotan butiran air halus di sekeliling tanaman dan ke udara dapat mengurangi tekanan panas yang berlebihan.

Pengendalian Hama dan Penyakit

Hama pada anggrek antara lain semut, belalang, keong, trips, Red Spider, kutu babi, kumbang, kutu, ulat, dan kepik.

Penyakit anggrek ada beberapa macam. Penyakit yang umum dijumpai adalah penyakit busuk hitam (Phytophtora omnivora), bercak daun (Cercospora sp.), bercak Gloesporium, busuk pergelangan akar (Phytium atau Rhizoctonia). Penyakit yang disebabkan oleh bakteri antara lain busuk basah (Erwinia) dan bercak daun oleh Bacterium sp. Penyakit yang disebabkan oleh virus antara lain Cymbidium Mosaic Virus (CyMV) dan Tobacco Mosaic Virus (TMV).

Fungisida untuk membasmi cendawan yang dapat digunakan antara lain Baycor, Dhitane M-45, Benlate, Ferban, Physan, Truban dan Banrot dengan dosis 2 g/l untuk yang berbentuk bubuk. Frekuensi penggunaan sama dengan pestisida.

Untuk mengendalikan bakteri, bisa digunakan pemakaian Cuprocide 54 J dan bubur Bordeaux.

Bagi tanaman yang terserang virus, sampai saat ini belum ada pengobatannya.

Kesimpulan

Produksi bibit tanaman anggrek sangat tergantung dari jenis anggrek yang bersangkutan.

Perbanyakan tanaman secara generatif lebih banyak dilakukan oleh para penganggrek di Indonesia karena membutuhkan waktu yang relatif singkat dibandingkan dengan perbanyakan secara generatif, dengan hasil yang lebih seragam dan lebih banyak.

Daftar Pustaka

Anonim. 1993. Anggrek Spesies. Buku Kenang-Kenangan Musyawarah Nasional VIII Perhimpunan Anggrek Indonesia 1993 : 15.

Gunawan, L. W. 1999. Budidaya Anggrek. Cet. XII. Penebar Swadaya. Bogor. 86 hal.

Karjono. 1995. Teknik Perbanyakan Anggrek. Buletin Perhimpunan Anggrek Indonesia. 4(7) :14.

Satoto, E. D. 1991. Mengenal Anggrek. Buletin Perhimpunan Anggrek Indonesia. 1(2) : 13.

Soeryowinoto, S. M., Moeso S. 2000. Perbanyakan Vegetatif pada Anggrek. Cet. XVII. Penerbit Kanisius. Yogyakarta. 93 hal.

Widiastoety, D. dan Farid A. B. 1995 Perkembangan Teknologi Anggrek. Pesona Anggrek 1995 : 25.

Widiastoety, D. 1997. Kultur Jaringan pada Tanaman Anggrek. Buletin Perhimpunan Anggrek Indonesia. 5(10) : 13.

contoh karya tulis

DAFTAR ISI
ABSTRAKSI iii
KATA PENGANTAR v
DAFTAR ISI vii
DAFTAR LAMPIRAN ix

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah 1
1.2 Identifikasi Masalah 2
1.3 Pembatasan masalah dan perumusan masalah 2

BAB II MODEL PENGELOMPOKKAN TERPADU DAPAT MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PENGELOLAAN KELAS
2.1 Pengertian Pengelompokkan Terpadu dan Efektivitas Pengelolaan Kelas 3
2.1.1 Pengertian Model Pengelompokkan Terpadu 3
2.1.2 Pengertian Efektivitas Pengelompokkan Kelas 3
2.2 Visi, Misi dan Tujuan 4
2.2.1 Visi 4
2.2.2 Misi 5
2.2.3 Tujuan 6
2.3 Permasalahan yang Dihadapi Guru 6
2.3.1 Permasalahan yang Ada Pada Guru Itu Sendiri 6
2.3.2 Permasalahan Tempat Tugas 6
2.3.3 Permasalahan Dari Masyarakat 7
2.4 Upaya dan Dukungan dari Pemerintah Daerah, Komite Sekolah, dan KKG 7

BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan 9
3.2 Saran 9

DAFTAR PUSTAKA 11
LAMPIRAN 12
DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS 18
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Keterangan Penulisan Karya Tulis 12
Lampiran 2 Rencana Pembelajaran 13
Lampiran 3 Lembar Kerja Siswa 15
Lampiran 4 Lembar Pengamatan 16
Lampiran 5 Hasil Pekerjaan Siswa
Lampiran 6 Foto-Foto Kegiatan Belajar Mengajar dengan Model Kelompok Terpadu



BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Sekolah merupakan lembaga formal yang berfungsi membantu khususnya orang tua dalam memberikan pendidikan kepada anak-anak mereka. Sekolah memberikan pengetahuan, keterampilan dan sikap kepada anak didiknya secara lengkap sesuai dengan yang mereka butuhkan. Semua fungsi sekolah tersebut tidak akan efektif apabila komponen dari sistem sekolah tidak berjalan dengan baik, karena kelemahan dari salah satu komponen akan berpengaruh pada komponen yang lain yang pada akhirnya akan berpengaruh juga pada jalannya sistem itu sendiri. salah satu dari bagian komponen sekolah adalah guru.
Guru dituntut untuk mampu menguasai kurikulum, menguasai materi, menguasai metode, dan tidak kalah pentingnya guru juga harus mampu mengelola kelas sedemikian rupa sehingga pembelajaran berlangsung secara aktif, inovatif dan menyenangkan.
Sebagai guru kelas penulis melihat pembelajaran menjadi kurang efektif karena jumlah siswa terlalu banyak. Hal ini tentu suatu hambatan bagi guru dalam mengelola kelas. Namun penulis ingin mengubah hambatan tersebut menjadi sebuah kekuatan dalam pengelolaan kelas yang efektif dan efisien sehingga nantinya akan mendapatkan hasil yang memuaskan.
Untuk menjawab hal itu, penulis mencoba menampilkan pengelolaan kelas dengan model pengelompokkan terpadu. Yang mana setiap kelompok terdiri dari beberapa orang siswa dengan tingkat kemampuan, sikap, dan keterampilan yang berbeda, karena hal ini banyak memberika manfaat dan kemudahan bagi guru dalam mengelola kelas.
1.2 Identifikasi Masalah
Banyak masalah yang berkaitan dengan pengolaan kelas yang dapat diidentifikasi, diantaranya :
Bagaimana menata siswa dalam kelas agar siswa dapat terorganisir dengan baik?
Bagaimana Penataan ruang kelas agar dapat menciptakan suasana kelas yang nyaman dan menyenangkan.
Bagaimana penataan tempat duduk siswa agar siswa dapat belajar lebih efektif dan efisien serta memenuhi syarat edukatif.
Bagaimana penataan alat-alat pelajaran dan perlengkapan kelas lainnya yang dapat menunjang keberhasilan proses belajar mengajar
Bagaimana menata keindahan dan kebersihan kelas sehingga dapat memotivasi siswa dalam kegiatan belajar.
Bagaimana membina disiplin di dalam kelas melalui pendekatan-pendekatan tertentu yang dapat mengembangkan tingkah laku siswa yang diharapkan

1.3 Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah
Dari sekian permasalahan yang ada tidak mungkin penulis dapat membahasnya secara keseluruhan, karena mengingat kemampuan yang ada baik intelektual, biaya dan waktu yang dimiliki penulis sangat terbatas. Maka penulis perlu memberikan batasan-batasan masalah. Pembatasan masalah diperlukan untuk memperjelas permasalahan yang ingin dipecahkan.
Oleh karena itu, penulis memberikan batasan sebagai berikut :
Pengelolaan kelas yang berkaitan dengan penataan tempat duduk siswa yaitu dengan model pengelompokkan terpadu
Sejauh mana model pengelompokkan terpadu membantu guru dalam pengelolaan kelas
Model pengelompokkan terpadu ini diuji cobakan pada pelajaran Sains, dengan indikator "mengidentifikasi sifat benda padat, cair dan gas"
BAB II
MODEL PENGELOMPOKKAN TERPADU DAPAT MENINGKATKAN EFEKTIFITAS PENGELOLAAN KELAS

2.1 Pengertian Model Pengelompokan Terpadu
Kegiatan belajar mengajar di dalam kelas memerlukan pengelolaan kelas yang efektif dan efisien salah satunya dengan menata tempat duduk siswa. Tempat duduk siswa di dalam kelas dapat dikelola dalam klasikal, individual dan kelompok.
Model pengelompokkan terpadu adalah kelompokan yang di bentuk dengan berbagai macam tujuan dan terdiri dari beberapa siswa yang memiliki latar belakang kemampuan pengetahuan sikap dan keterampilan yang berbeda.

2.1.1 Pengertian Efektifitas Pengelolaan kelas
A. Pengertian Efektifitas
T.Hani Handoko Merumuskan definisi efektifitas sebagai berikut : "Efektifitas merupakan kemampuan untuk memilih tujuan yang telah di tetapkan".Sementara yang mengatakan bahwa "Efektifitas adalah kesanggupan untuk mewujudkan suatu tujuan".
Dari rumusan-rumusan tersebut dapat disimpulkan bahwa efektifitas merupakan kemampuan atau kesanggupan memilih dan mewujudkan tujuan secara tepat.

B. Pengertian Pengelolaan Kelas
Kualitas belajar siswa dalam proses belajar mengajar tergantung pada banyak faktor antara lain jumlah siswa dalam kelas yang merupakan bagian dari pengelolaan kelas.Yang dimaksud dalam kelas ruangan belajar.
Kelas dalam arti luas adalah suatu masyarakat kecil yang merupakan bagian dari masyarakat sekolah dan menjadi satu kesatuan yang diorganisir menjadi unit kerja secara dinamis dalam kegiatan pembelajaran yang kreatif untuk mencapai tujuan.
Sedangkan pengelolaan kelas segala usaha yang diarahkan untuk mewujudkan suasana belajar mengajar yang efektif dan menyenangkan serta dapat memotifasi siswa untuk belajar dengan baik sesuai kemampuan. (pengelolaan kelas di Sekolah Dasar, 1993 /1994)
Efektifitas pengelolaan kelas merupakan upaya pihak guru untuk menata kehidupan kelas dan melakukan serangkaian usaha atau kegiatan yang bertujuan untuk menciptakan, memelihara dan mengatur kondisi yang optimal serta memperbaiki jika terjadi gangguan agar proses belajar mengajar berlangsung secara efektif dan efesien.

2.2 Visi, Misi dan Tujuan
2.2.1 Visi
Guru dalah salah satu komponen manusiawi dalam proses belajar mengajar yang ikut berperan dalam usaha pembentukan sumber daya manusia yang berpontensial dibidang pembangunan oleh karena itu, guru merupakan salah satu unsur di bidang pendidikan yang harus berperan serta secara aktif dan menempatkan kedudukannya sebagai tenaga profesional, sesuai dengan tentuan masyarakat semangkin berkembang.
Peranan guru meliputi 3 hal utama, yaitu mengajar, mendidikan dan melatih. Maka sebagai konsekwensinya guru harus bertindak sebagai perencana pembelajaran dan memudahkan pelaksanaan pembelajaran (fasilitator ).
Sebagai perencana pembelajaran guru harus memiliki wawasan yang luas tentang tugasnya, serta memahami persalahan pendidikan. Guru juga harus memahami visi sekolah tempat dia bertugas sekaligus visi menjaga dirinya sendiri dalam melaksanakan tugasnya.
Sebagai contoh SD Negeri Empang Bahagia I tempat penulis bekerja mempunyai Visi "Unggul dalam berprestasi, terampil dalam menerapkan ilmu pengetahuan dan tehnologi berdasarkan iman dan takwa".
Sejalan dengan visi sekolah tersebut penulis mempunyai visi pribadi yaitu " Prestasi dalam Profesi yang dilandasi Akhlakul karimah".

2.2.2 Misi
Sebagai lembaga pendidikan mempunyai pendidikan misi dan berusaha untuk mewujudkannya misi merupakan cara untuk mencapai visi yang telah ditetapkan. Adapun misi SD Negeri Empang Bahagia I adalah sebagai berikut:
Meningkatkan disiplin dalam proses belajar mengajar
menumbuhkan semangat keunggulan secara intensif pada seluruh warga sekolah.
memotifasi dan membantu siswa untuk mengenali potensi dirinya, sehimgga dapat dikembangkan secara optimal.
Menumbuhkan penghayatan ajaran agama yang dianut dan juga budaya bangsa, sehingga menjadi kearifan dalam bertindak.
Meningkatkan ketrampilan siswa dalam mengunakan ilmu pengetahuan tehnologi.
Misi sekolah yang telah dirumuskan tersebut harus di imbangi dengan misi pribadi seorang guru oleh sebab itu penulis mempunyai misi sebagai berikut :
Menerapkan disiplin sehingga menjadi Role Model (panutan) bagi siswa.
Mengembangkan wawasan profesi secara berkesinambungan.
Berusaha melakukan inovasi menuju arah yang lebih baik.
Menjaga hubungan baik dengan teman sejawat dan lebih meningkatkan hubungan dengan Sang pencipta.

2.2.3 Tujuan
Tujuan penulisan karya tulis ini adalah sebagai berikut:
Memberikan solusi alternatif dalam pengelolaan kelas khususnya bagi kelas dengan jumlah siswa melebihi kelas ideal.
Mendeskrisikan manfaat yang dapat diperoleh dari Model Pengelompokan Terpadu.
Membantu memotivasi guru untuk mengubah hambatan menjadi daya dukung dalam pembelajaran.

2.3 PERMASALAHAN YANG DIHADAPI GURU
2.3.1 Permasalahan yang Ada Pada Guru Itu Sendiri
Guru malas membaca buku untuk menambah wawasan dan mengembangkan ilmu pengetahuan.
Guru hanya terpaku pada buku yang ada saja.
Guru malas inovasi dalam pembelajaran.
Guru malas menggunakan berbagai metode dan tidak menguasai penggunaan alat peraga.
Guru segan untuk konsultasi mengenai kesulitan pembelajaran dalam wadah KKG.
Guru malas mengadakan bimbingan bagi siswa yang kurang menguasai pelajaran.

2.3.2 Permasalahan Tempat Tugas
Tempat tugas terlalu jauh sehingga menghabiskan waktu di perjalanan.
Suasana ditempat tugas tidak ada kekeluargaan dan tidak kondusif sehingga membuat guru tidak merasa nyaman.
Kurangnya perhatian dari kepala sekolah tentang kelemahan guru
Kurang tersedianya sarana dan prasarana di sekolah

2.3.3 Permasalahan dari Masyarakat.
Ada sebagian masyarakat yang masih kurang perhatian terhadap pendidikan.
Dimata masyarakat guru serba segalanya sehingga bila melakukan suatu kesalahan, masyarakat langsung menghujat dan mencemooh.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi yang sangat pesan sehingga ada sebagian masyarakat yang lebih maju dalam IPTEK dibandingkan guru itu sendiri.
Faktor lingkungan yang buruk sehingga ikut membentuk siswa menjadi kurang baik.
Faktor kebudayaan, adat istiadat dan bahasa yang dapat juga mempengaruhi pendidikan.

2.4 Upaya dan Dukungan Praktisi Pendidikan
Untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (pendidik) bukan hanya merupakan tanggung jawab sekolah tetapi perlu adanya kerjasama yang baik dari pemerintah (PEMDA), Komite Sekolah dan masyarakat serta adanya kerjasama antar guru.
Upaya dan dukungan tersebut antara lain:
Penyediaan gedung sekolah bertingkat sarana lainnya .
Meningkatkan mutu guru melalui Dinas P&K Kota Tangerang dengan melalui penataran-penataran dan pelatihan adanya penyuluhan dan supervisi dari kepala sekolah, pengawas dan kepala Cabang Dinas Kecamatan Batuceper.
Meningkatkan kesehjateraan guru melalui intensif.
Adanya kerjasama antar guru dalam wadah KKG.
Adanya kerjasama antar guru TK/SD atau Dinas P&K.
Peningkatan kualitas guru dengan beasiswa PGSD DII atau SI.
Adanya mutasi guru dalam mengajar agar tidak jenuh atau peningkatan karir.
Adanya kerjasama antar sekolah dengan masyarakat melalui komite sekolah
Adanya forum silahtuhrahmi antara sekolah dan masyarakat dalam merumuskan program dan kebijakan sekolah.
Adanya kerjasama dengan intansi lain
Adanya hubungan akrab Kepala sekolah dengan Guru.
Penyampaian informasi terbaru dari guru yang baru mengikuti penataran.
Kunjungan atau studi banding ke sekolah-sekolah yang lebih berhasil.


BAB III
PENUTUP


3.1 Kesimpulan
Setelah penulis mengamati proses Model Pengelompokan Terpadu dan mendapat nilai akhir siswa kelas IV dalam uji coba penerapan model pengelolaan kelas ini, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
Pengelolaan kelas dengan Model Pengelompokkan Terpadu dapat membantu guru dalam mengkondisikan kelas untuk menciptakan suasana belajar mengajar yang lebih efektif dan menyenangkan serta dapat memotivasi siswa dengan baik sehingga mendapatkan hasil yang lebih optimal.
Model Pengelompokkan Terpadu ternyata dapat meningkatkan hasil belajar siswa terutama dalam pelajaran Sains dengan indikator "Mengidentifikasi sifat benda cair padat dan gas".
Model Pengelompokkan Terpadu dapat digunakan dalam beberapa mata pelajaran sekolah.

3.2 Saran
Berikut ini saran-saran yang dapat penulis sampaikan kepada para pembaca pada umumnya, khususnya kepada guru kelas diantaranya :
Agar suatu proses pembelajaran hasil yang optimal maka semua komponen pembelajaran harus baik dan mendukung. Salah satunya pengeloaan kelas dengan Model Pembelajaran Terpadu.
Model Pengelompokkan Terpadu dapat digunakan dalam beberapa mata pelajaran untuk itu bisa dijadikan model alternatif bagi guru.
Guru hendaknya terbuka terhadap inovasi – inovasi yang kreatif sehingga ilmu pengetahuan dan wawasannya mengenai pembelajaran semakin bertambah.




RIWAYAT HIDUP PENULIS
( BIODATA)


Nama : HJ. UPIT
NIP : 131958544
Jabatan : Guru Madya TK. I
Tempat/tgl lahir : Tangerang, 09 November 1969
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Masa Kerja : 16 tahun 1 bulan
Pendidikan Terakhir: D II PGSD
Status Perkawinan : Kawin
Unit Kerja : SD Empang Bahagia I
Kec. Batuceper, Kota Tangerang
Alamat Rumah : Jl. Manunggal No. 89 Kapuk RT 013/011 Cengkareng Jakarta
Barat
Alamat Kantor : Jl. Keamanan Kec. Batuceper Tlp.(021) 70215863 Kota
Tangerang.
Judul Karya Tulis : Model PenBAB III
PENUTUP


3.1 Kesimpulan
Setelah penulis mengamati proses Model Pengelompokan Terpadu dan mendapat nilai akhir siswa kelas IV dalam uji coba penerapan model pengelolaan kelas ini, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
Pengelolaan kelas dengan Model Pengelompokkan Terpadu dapat membantu guru dalam mengkondisikan kelas untuk menciptakan suasana belajar mengajar yang lebih efektif dan menyenangkan serta dapat memotivasi siswa dengan baik sehingga mendapatkan hasil yang lebih optimal.
Model Pengelompokkan Terpadu ternyata dapat meningkatkan hasil belajar siswa terutama dalam pelajaran Sains dengan indikator "Mengidentifikasi sifat benda cair padat dan gas".
Model Pengelompokkan Terpadu dapat digunakan dalam beberapa mata pelajaran sekolah.

3.2 Saran
Berikut ini saran-saran yang dapat penulis sampaikan kepada para pembaca pada umumnya, khususnya kepada guru kelas diantaranya :
Agar suatu proses pembelajaran hasil yang optimal maka semua komponen pembelajaran harus baik dan mendukung. Salah satunya pengeloaan kelas dengan Model Pembelajaran Terpadu.
Model Pengelompokkan Terpadu dapat digunakan dalam beberapa mata pelajaran untuk itu bisa dijadikan model alternatif bagi guru.
Guru hendaknya terbuka terhadap inovasi – inovasi yang kreatif sehingga ilmu pengetahuan dan wawasannya mengenai pembelajaran semakin bertambah.gelompokkan Terpadu dapat Meningkatkan Efektifitas Pengelolaan Kelas.
Uji Coba Pembelajaran di Kelas IV SDN Empang Bahagia I
Kecamatan Batuceper, Kota Tangerang
Tangerang, Maret 2007
Kepala SDN Empang Bahagia IDjuhairi, S.Pd.NIP : 131 313 752

lirik lagu armada

HAL TERBESAR
Tlah lama ku rasa sendiri
Karena hatiku tak memiliki
Ku tak kuasa melupakannya
Begitu saja


Kau datang disaat yang sempurna
Membuat aku melupakan dia
Kau menyita semuanya
Hati dan fikiranku


Mencintaimu..
Adalah hal terbesar dihidupku
Jadi jangan kecewakan aku
Memilikimu..
Harta terbesar didalam hidupku
Semoga ini selamanya bersama..


Mencintaimu..
Adalah hal terbesar dihidupku
Jadi jangan kecewakan aku
Dan memilikimu..
Harta terbesar didalam hidupku
Semoga ini selamanya
Dan semoga ini selamanya bersama..

Surat Untuk Bunda Dari Bayi Yang di Aborsi

aku pernah baca suatu posting ini...
hanya untuk saling berbagi saja

Dear Bunda...

Bagaimana kabar bunda hari ini? Smoga bunda baik-baik saja...nanda juga di sini baik-baik saja bunda... Allah sayang banget deh sama nanda. Allah juga yang menyuruh nanda menulis surat ini untuk bunda, sebagai bukti cinta nanda sama bunda....

Bunda, ingin sekali nanda menyapa perempuan yang telah merelakan rahimnya untuk nanda diami walaupun hanya sesaat...

Bunda, sebenarnya nanda ingin lebih lama nebeng di rahim bunda, ruang yang kata Allah paling kokoh dan paling aman di dunia ini... tapi rupanya bunda tidak menginginkan kehadiran nanda, jadi sebagai anak yang baik, nanda pun rela menukarkan kehidupan nanda demi kebahagiaan bunda. Walaupun dulu, waktu bunda meluruhkan nanda, sakit banget bunda....badan nanda rasanya seperti tercabik-cabik... dan keluar sebagai gumpalan darah yang menjijikan apalagi hati nanda, nyeri, merasa seperti aib yang tidak dihargai dan tidak diinginkan.

Tapi nanda tidak kecewa kok bunda... karena dengan begitu, bunda telah mengantarkan nanda untuk bertemu dan dijaga oleh Allah bahkan nanda dirawat dengan penuh kasih sayang di dalam syurga Nya.

Bunda, nanda mau cerita, dulu nanda pernah menangis dan bertanya kepada Allah, mengapa bunda meluruhkan nanda saat nanda masih berupa wujud yang belum sempurna dan membiarkan nanda sendirian di sini? Apa bunda tidak sayang sama nanda? Bunda tidak ingin mencium nanda? Atau jangan-jangan karena nanti nanda rewel dan suka mengompol sembarangan? Lalu Allah bilang, bunda kamu malu sayang... kenapa bunda malu? karena dia takut kamu dilahirkan sebagai anak haram... anak haram itu apa ya Allah? Anak haram itu anak yang dilahirkan tanpa ayah... Nanda bingung dan bertanya lagi sama Allah, ya Allah, bukannya setiap anak itu pasti punya ayah dan ibu? Kecuali nabi Adam dan Isa? Allah yang Maha Tahu menjawab bahwa bunda dan ayah memproses nanda bukan dalam ikatan pernikahan yang syah dan Allah Ridhoi. Nanda semakin bingung dan akhirnya nanda putuskan untuk diam.

Bunda, nanda malu terus-terusan nanya sama Allah, walaupun Dia selalu menjawab semua pertanyaan nanda tapi nanda mau nanyanya sama bunda aja, pernikahan itu apa sih? Kenapa bunda tidak menikah saja dengan ayah? Kenapa bunda membuat nanda jadi anak haram dan mengapa bunda mengusir nanda dari rahim bunda dan tidak memberi kesempatan nanda hidup di dunia dan berbakti kepada bunda? Hehe,,,maaf ya bunda, nanda bawel banget... nanti saja, nanda tanyakan bunda kalau kita ketemu J

Oh ya Bunda, suatu hari malaikat pernah mengajak jalan-jalan nanda ke tempat yang katanya bernama neraka. Tempat itu sangat menyeramkan dan sangat jauh berbeda dengan tempat tinggal nanda di syurga. Di situ banyak orang yang dibakar pake api lho bunda...minumnya juga pake nanah dan makannya buah-buahan aneh, banyak durinya...yang paling parah, ada perempuan yang ditusuk dan dibakar kaya sate gitu, serem banget deh bunda.

Lagi ngeri-ngerinya, tiba-tiba malaikat bilang sama nanda, Nak, kalau bunda dan ayahmu tidak bertaubat kelak di situlah tempatnya...di situlah orang yang berzina akan tinggal dan disiksa selamanya. Seketika itu nanda menangis dan berteriak-teriak memohon agar bunda dan ayah jangan dimasukkan ke situ.... nanda sayang bunda... nanda kangen dan ingin bertemu bunda... nanda ingin merasakan lembutnya belaian tangan bunda dan nanda ingin kita tinggal bersama di syurga... nanda takut, bunda dan ayah kesakitan seperti orang-orang itu...

Lalu, dengan lembut malaikat berkata... nak,kata Allah kalau kamu sayang, mau bertemu dan ingin ayah bundamu tinggal di syurga bersamamu, tulislah surat untuk mereka... sampaikan berita baik bahwa kamu tinggal di syurga dan ingin mereka ikut, ajaklah mereka bertaubat dan sampaikan juga kabar buruk, bahwa jika mereka tidak bertaubat mereka akan disiksa di neraka seperti orang-orang itu.

Saat mendengar itu, segera saja nanda menulis surat ini untuk bunda, menurut nanda Allah itu baik banget bunda.... Allah akan memaafkan semua kesalahan makhluk Nya asal mereka mau bertaubat nasuha... bunda taubat ya? Ajak ayah juga, nanti biar kita bisa kumpul bareng di sini... nanti nanda jemput bunda dan ayah di padang Mahsyar deh... nanda janji mau bawain minuman dan payung buat ayah dan bunda, soalnya kata Allah di sana panas banget bunda... antriannya juga panjang, semua orang sejak jaman nabi Adam kumpul disitu... tapi bunda jangan khawatir, Allah janji, walaupun rame kalo bunda dan ayah benar-benar bertaubat dan jadi orang yang baik, pasti nanda bisa ketemu kalian.

Bunda, kasih kesempatan buat nanda ya.... biar nanda bisa merasakan nikmatnya bertemu dan berbakti kepada orang tua, nanda juga mohon banget sama bunda...jangan sampai adik-adik nanda mengalami nasib yang sama dengan nanda, biarlah nanda saja yang merasakan sakitnya ketersia-siaan itu. Tolong ya bunda, kasih adik-adik kesempatan untuk hidup di dunia menemani dan merawat bunda saat bunda tua kelak.

Sudah dulu ya bunda... nanda mau main-main dulu di syurga.... nanda tunggu kedatangan ayah dan bunda di sini... nanda sayang banget sama bunda....muach!

ucapan terimakasih

Lagi ngak mood menulis ataupun chatting nih!tapi aku teringat ama buletin di frienster aku yang dulu, hehehehaku tulis kembali ya...maaf kalo udah bosen, ato udah ada yang baca...



aku posting disini supaya bisa menjadi renungan buat kita semua.gini......





Skenario 1



Andaikan Anda sedang naik di dalam sebuah kereta ekonomi. Karena tidak mendapatkan tempat duduk, Anda berdiri di dalam gerbong tersebut. Suasana cukup ramai meskipun masih ada tempat bagi Anda untuk menggoyang-goyangkan kaki. Di tengah perjalanan, Anda dikejutkan oleh seseorang yang menepuk
bahu Anda.

“Mas. Handphone mas barusan jatuh nih,” kata orang tersebut seraya memberikan handphone milik Anda.



Apa yang akan Anda lakukan kepada orang

tersebut?

Mungkin Anda akan mengucapkan terima kasih dan berlalu begitu saja.

Skenario 2

Sekarang kita beralih kepada skenario kedua.



Andaikan Anda tidak sadar handphone Anda terjatuh, dan ada orang yang melihatnya dan memungutnya. Orang itu tahu handphone itu milik Anda tetapi tidak langsung memberikannya
kepada Anda. Hingga tiba saatnya Anda akan turun dari kereta. Sesaat sebelum Anda turun dari kereta, orang itu menepuk Anda dan menyodorkan handphone Anda sambil berkata “Mas. Handphone mas barusan jatuh nih.”

Anda yang akan anda lakukan kepada orang tersebut?



Mungkin Anda akan mengucapkan terima kasih juga kepada orang tersebut, tetapi saya pikir rasa terima kasih yang
Anda berikan akan lebih besar daripada rasa terima kasih yang Anda berikan pada orang di skenario pertama (orang yang langsung memberikan handphone itu kepada Anda). Setelah itu mungkin Anda akan langsung turun dari kereta.

Skenario 3

Marilah kita beralih kepada skenario ketiga.



Pada skenario ini, Anda tidak sadar handphone Anda terjatuh, hingga Anda menyadari handphone Anda tidak ada di kantong Anda saat Anda sudah turun dari kereta. Anda pun panik dan

segera menelepon ke nomor handphone Anda, berharap ada orang baik yang menemukan handphone Anda dan bersedia mengembalikannya kepada Anda. Orang yang sejak tadi menemukan handphone Anda (namun tidak memberikannya kepada
Anda) menjawab telepon Anda.



“Halo, selamat siang mas. Saya pemilik handphone yang ada pada mas sekarang,” kata Anda kepada orang yang sangat
Anda harapkan berbaik hati mengembalikan handphone itu kembali kepada Anda.

Gayung bersambut, orang yang menemukan handphone Anda berkata, “Oh, ini handphone mas ya. Oke deh, nanti saya akan turun di stasiun berikut. Biar mas ambil di sana nanti ya.”



Dengan sedikit rasa lega dan penuh harapan, Anda pun pergi ke stasiun berikut dan menemui “orang baik” tersebut. Orang
itu pun memberikan handphone Anda yang telah hilang.

Apa yang akan Anda lakukan pada orang tersebut?

Satu hal yang pasti, Anda akan mengucapkan terima kasih, dan seperti nya akan lebih besar daripada rasa terima kasih Anda pada skenario kedua bukan?

Bukan tidak mungkin kali ini Anda akan memberikan hadiah kecil kepada orang yang menemukan handphone Anda tersebut.

Skenario 4

Terakhir, mari kita perhatikan skenario keempat.



Pada skenario ini, Anda tidak sadar handphone Anda terjatuh, Anda turun dari kereta dan menyadari bahwa handphone Anda telah hilang, Anda mencoba menelepon tetapi tidak ada

yang mengangkat. Sampai akhirnya Anda tiba di rumah. Malam harinya, Anda mencoba mengirimkan SMS: “Bapak/Ibu yang budiman. Saya adalah pemilik handphone yang ada pada bapak/ibu sekarang. Saya sangat mengharapkan kebaikan hati bapak/ibu untuk dapat mengembalikan handphone itu kepada
saya. Saya akan memberikan imbalan sepantasnya.



” SMS pun dikirim dan tidak ada balasan. Anda sudah putus asa. Anda kembali mengingat betapa banyaknya data penting yang ada di dalam handphone Anda. Ada begitu banyak nomor telepon
teman Anda yang ikut hilang bersamanya. Hingga akhirnya beberapa hari kemudian, orang yang menemukan handphone Anda menjawab SMS Anda, dan mengajak ketemuan untuk mengembalikan handphone tersebut.

Bagaimana kira-kira perasaan Anda?

Tentunya Anda akan sangat senang dan segera pergi ke tempat yang diberikan oleh orang itu. Anda pun sampai di sana dan orang itu mengembalikan handphone Anda.

Apa yang akan Anda berikan kepada orang tersebut?



Anda pasti akan mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya
kepadanya, dan mungkin Anda akan memberikannya hadiah (yang kemungkinan besar lebih berharga dibandingkan hadiah yang mungkin Anda berikan di skenario ketiga).

Moral

Apa yang Anda dapatkan dari empat skenario cerita di atas? Pada keempat skenario tersebut, Anda sama-sama kehilangan handphone, dan ada orang yang menemukannya.



Orang pertama menemukannya dan langsung mengembalikannya
kepada Anda. Anda berikan dia ucapan terima kasih.

Orang kedua menemukannya dan memberikan kepada Anda sesaat sebelum Anda turun dari kereta. Anda berikan dia ucapan terima kasih yang lebih besar.

Orang ketiga menemukannya dan memberikan kepada Anda setelah Anda turun dari kereta. Anda berikan dia ucapan terima kasih ditambah dengan sedikit hadiah.

Orang keempat menemukannya, menyimpannya selama beberapa hari, setelah itu baru mengembalikannya kepada Anda. Anda berikan dia ucapan terima kasih ditambah hadiah yang lebih besar.

Ada sebuah hal yang aneh di sini. Cobalah pikirkan, di antara keempat orang di atas, siapakah yang paling baik?

Tentunya orang yang menemukannya dan langsung memberikannya kepada Anda, bukan?

Dia adalah orang pada skenario pertama. Namun ironisnya, dialah yang mendapatkan reward paling sedikit diantara empat orang di atas.

Manakah orang yang paling tidak baik?



Tentunya orang pada skenario keempat, karena dia telah membuat Anda menunggu beberapa hari dan mungkin saja memanfaatkan handphone Anda tersebut selama itu.
Namun, ternyata dia adalah orang yang akan Anda berikan reward paling besar.

Apa yang sebenarnya terjadi di sini?



Anda memberikan reward kepada keempat orang tersebut secara tulus, tetapi orang yang seharusnya lebih baik dan
lebih pantas mendapatkan banyak, Anda berikan lebih sedikit.

OK, kenapa bisa begitu?

Ini karena rasa kehilangan yang kita alami semakin bertambah di setiap skenario.

Pada skenario pertama, kita belum berasa kehilangan karena kita belum sadar handphone kita jatuh, dan kita telah mendapatkannya kembali.



Pada skenario kedua, kita juga belum merasakan
kehilangan karena saat itu kita belum sadar, tetapi kita membayangkan rasa kehilangan yang mungkin akan kita alami seandainya saat itu kita sudah turun dari kereta.

Pada skenario ketiga, Anda sempat merasakan kehilangan, namun tidak lama Anda mendapatkan kelegaan dan harapan Anda akan mendapatkan handphone Anda kembali.



Pada skenario keempat, Anda sangat merasakan kehilangan itu. Anda mungkin berpikir untuk memberikan sesuatu yang besar
kepada orang yang menemukan handphone Anda, asalkan handphone itu bisa kembali kepada Anda. Rasa kehilangan yang bertambah menyebabkan Anda semakin menghargai handphone yang Anda miliki.

Saat ini, adakah sesuatu yang kurang Anda syukuri?



Apakah itu berupa rumah, handphone, teman-teman, kesempatan berkuliah, kesempatan bekerja, atau
suatu hal lain.

Ada satu cara yang benar-benar ampuh yang bisa dilakukan Tuhan untuk membuat kita mensyukuri sesuatu yang mungkin kita anggap biasa itu.

Bagaimana?

Dengan mengambilnya dari kita, hingga kita merasakan kehilangan. Saat itulah, kita akan mensyukuri segala sesuatu yang telah hilang tersebut.

Namun, apakah kita perlu merasakan kehilangan itu agar kita dapat bersyukur?

Saya rasa sebaiknya tidak. Syukurilah segala yang kita miliki, termasuk hidup kita, selagi itu masih ada. Jangan sampai kita menyesali karena tidak bersyukur ketika itu telah diambil dari kita.

sampel independen (Tidak berkorelasi)

2. sampel independen (Tidak berkorelasi)
Menguji hipotesis dua sampel independen adalah menguji kemampuan generalisasi rata-rata data dua sampel yang tidak berkorelasi. Tekhnik statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis komparati yang indefenden tergantung jenis datanya. Tekhnik statistik t-test adalah mrupakan statistik parametris yang digunakan untuk menguji komparasi data ratio atau interval, sedangkan untuk menghitung data nonparametris digunakan median test, mann- whitney, kolmogrove-smirnov, fisher exact, chi kuadrat, test run wold-wolfowitz.

a. Statistik parametris
Terdapat dua rumus T-TEST untuk menghitung data statistik parametris, yaitu :
Separated Varians

Pollled varians


Rumus tersebut digunakan apabila :
1) Bila jumlah angota sampelnya n1 = n2 dan varians homogens (σ12 = σ22), maka dapat digunakan rumus t-test yang pertama atau kedua. Untuk t tabelnya mengunakan dk = n1 + n2 -2.
2) Bila jumlah angota sampelnya n1 ≠ n2 dan varians homogens (σ12 = σ22), maka dapat digunakan rumus t-test yang kedua. Untuk t tabelnya mengunakan dk = n1 + n2 -2.
3) Bila jumlah angota sampelnya n1 = n2 dan varians homogens (σ12 ≠ σ22), maka dapat digunakan rumus t-test yang pertama atau kedua. Untuk t tabelnya mengunakan dk = n1 -2. Dan dk = n2 - 2
4) Bila jumlah angota sampelnya n1 ≠ n2 dan varians homogens (σ12 ≠ σ22), maka dapat digunakan rumus t-test yang pertama, dengan t. selanjutnya mengunakan t table pengganti. (selisih t table dibagi dua) dimana dk= n1 – 1 dan n2 – 1
Contoh
Dilakukan penelitian untuk mengetahui kecepatan lulusan SMU dan SMk dalam mencari pekerjaan
Dengan
H0 = tidak terdapat perbedaan (μ1 = μ2)
Ha = terdapat perbedaan (μ1 ≠ μ2)

No lama Menunggu (SMU) Lama Menunggu (SMK)
1 6 2
2 3 1
3 5 3
4 2 1
5 5 3
6 1 2
7 2 2
8 3 1
9 1 3
10 3 1
11 2 1
12 4 1
13 3 3
14 4 2
15 2 1
16 3 2
17 1 2
18 5 1
19 1
20 3
21 1
22 4
n1= 23.00 18.00
X1 = 2.91 1078
s1 = 1.51 0.81
s12 = 2.28 0.65

Sebelum menentukan t-testnya maka perlu menguji kedua variansnya (menentukan homogeny atau tidak)
Dengan mengunakan rumus


= 3.49
Dengan F table sebesar 2.22 (lampiran XII)
Sehingga nilai F hitung > F table,
Dalam hal ini berlaku ketentuan bila F hitung Lebih dari atau sama dengan F Tabel, Maka H0 ditolak dan Ha diterima. Dalam hal ini varian tidak homogen (σ12 ≠ σ22), maka sesuai dengan pedoman berlaku t hitung mengunakan rumus separated varian


= 3.02
Nilai t hitung dibandingkan dengan nilai t table yaitu
Dk= n1 -1
=22-1
=21 (sehingga t table = 2.08)
Dk= n2 -1
= 18-1
=17 (sehingga t table =2.11
Menurut teori t tabekl pengganti diperoleh selisih t table dibagi dua.
Didapat 0.015
Berdasarkan perhitungan tersebut diperoleh t hitung < t pengganti, maka Ho ditolak dan Ha diterima, jadi kesimpulanyaterapat perbedaan waktu antara lulusan SMU dan SMK dalam mendapatkan pekerjaan.
b. Statistik nonparametis
Statistic nonparametris yang digunakan dalam menguji hipotesis komparatif adalah chi kuadrat dan Fisher Exact Probability Test (data nominal dan ordinal), median test (data ordinal)
1) Chi Kuadrat Test
Ketentuan pengujian adalah sebagai berikut H0 ditolak apabila harga chi kuadrat hitung lebih dari atau sama dengan harga chi kuadrat table, dengan dk = 1 dan taraf kesalahan tertentu.
Dengan rumus


Contoh penggunaan Chi Kuadrat dua sampel independen
Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh les terhadap prestasi siswa. Kelompok yang mengikuti bimbel sebanyak 80 orang dan 70 orang tidak mengikuti bimbel, setelah pembagian rapot 80 orang tersebut yang berprestasi sebanyak 60 orang yang tidak berprestasi sebanyak 20 orang, selanjutnya kelompok control (tdak mengikuti bimbel) dari 70 orang 30 diantaranya berprestasi dan 40 orang tidak berprestasi.
Apakah diklat tersebut berpengaruh atau tidak, maka dibuat hipotesis sebagai berikut
H0 = Diklat tidak berpengaruh terhadap prestasi kerja
Ha = Diklat berpengaruh terhadap prestasi kerja
Data tersebut agar lebih mudah disajikan dalam bentuk tabel
Kelompok Tingkat pengaruh perlakuan Jumlah sampel
Berpengaruh Tidak berpengaruh
Eksperimen 60 20 80
Kontrol 30 40 70
Jumlah 90 60 150

Berdasarkan harga-harga dalam table dan menggunakan rumus chi kuadrat maka chi kuadrat dapat dihitung.


=
= 14,76

dengan taraf kesalahan sebesar 5% dan dk =1, maka harga chi table = 3.841 dan untuk 1% = 6.6635. ternyata harga chi hitung lebih dari harga chi table. Dengan demikian h0 di tolak dan Ha di terima
jadi kesimpulannya terdapat/ada perbedaan prestasi kerja sebelum dan sesudah mengikuti diklat dimana banyak yang berprestasi sesudah mengikuti diklat.
2) Fisher Exact
Test ini digunakan untuk menguji signifikansi hipotesis komparatif data sampel kecil independen karena untuk menghitung data besar independen digunakan chi kuadrat.
Untuk mempermudah perhitungan dalam pengujian hipotesis komparatif maka hasil pengamatab perlu disuse ke dalam table 2x2 seperti berikut
Kelompok Klasifikasi Jumlah
Baik Buruk
I A B A+B
Ii C D C+D
Jumlah N
Kelompok I = sampel 1
Kelompok II = sampel 2

Rumus dasar yang digunakan untuk pengujian fisher adalah sebagai berikut

Dengan ketentuan pengujian jika p hitung lebih dari taraf kesalah yang ditentukan maka H0 diteima dan Ha ditolak.
Contoh Pengitungan fisher Exact
Disinyalir adanya kecenderungan para mahasiswa lebih banyak menggunakan motor ninja berwarna merah dan para mahasiswi mengunakan motor matic. Untuk membuktikan hal tersebut maka dilakukan pengumpulan data dengan menggunakan sampel yang diambil secara acak. Dari 8 mahasiswa yang diamati, 5 orang bermotor ninja warna merah dan 3 orang bermotor matic, selanjutnya 7 orang mahasiswi yang diamati 5 menggunkana matic dan 2 orang memakai ninja merah
Dengan
H0 = tidak ada perbedaan dalam memilih motor antara mahasiswa dan mahasiswi
Ha = adanya perbedaan dalam memilih motor antara mahasiswa dan mahasiswi
Kelompok Klasifikasi Jumlah
Ninja Mio
Mahasiswa 5 3 8
Mahasiswi 2 5 7
Jumlah 15

Dengan rumus maka diperoleh




Bila tarafkesalahan ditetapkan sebesar 5% (0.05) maka p hitung > taraf kesalahan.
Maka dapat dinyatana tidak terdapat perbedaan memilih motor antara mahasiswa dan mahasiswi.
3) Median Test
test median digunakan untuk menguji signifikansi hipotesis komparatif dua sampel indipenden bila datanya berbentuk nomial atau ordinal. Pengujian di dasarkan atas median dari sampel yang diambil secara acak. Dengan demikian H0 yang akan diuji berbunyi : TIDAK ADA PERBEDAAN DUA KELOMPOK POPULASI BERDASARKAN MEDIANNYA
berbeda dengan test fisher digunakan untuk sampel kecil dan chi kuadrat digunakan untuk sampel besar, maka test median dugunakan untuksampel antar fisher test dan chi kuadrat
dengan ketentuan sebagai berikut
a) Jika n1 + n2 > 40, dapat dipakai test chi kuadrat dengan koreksi kontinuitas dari Yates
b) Jika n1 + n2 antara 20 – 40 dan tidak ada satu sel pun yang memiliki frekuensi yang diharapkan ≥ 5, dapat digunakan chi kuadrat,namun jika frekuesi yang diharapkan f≤5 maka gunakanlah test fisher
c) Jika n1 + n2< 20 maka gunakanlah test fisher
Untuk menggunakan test median, maka pertama-tama harus dihitung gabungan dua kelompok median untuk semua kelompok (median untuk semua kelompok)
Selanjutnya dibagi dua dan dimasukan ke dalam table
Kelompok KELOMPOK I Kelompok Ii Jumlah
> Median gabungan A B A+b
≤Median gabungan C D C+D
Jumlah A+C=N1 B+D=N2 N=n1+n2



A = Banyak kasus dalam kelompok I > median gabung = n1
B = Banyak kasus dalam kelompok II > median gabung = n2
C = Banyak kasus dalam kelompok 1 ≤ median gabung = n1
D = Banyak kasus dalam kelompok 1 ≤ median gabung = n2
Pengujian dapat menggunakan rumus chi kuadrat seperti di bawah ini


Rumus Diatas Menggunakan Dk = 1
Dengan Kriteria pengujian
H0 = diterima apabila chi kuadrat hitung ≤chi kuadrat tabel
Ha = Ditolak apabila chi kuadrat hitung > chi kuadrat tabel
Contoh kasus
Dilakukan peneliian untuk mengetahui penghasilan para nelayan dan para petani berdasarkan mediannya, berdasarkan wawancara terhadapa10 petani dan 9 nelayan, diperoleh seprti dalam table berikut
NO PETANI NELAYAN
1 50 45
2 60 50
3 70 55
4 70 60
5 75 65
6 80 65
7 90 70
8 95 80
9 5 100
10 100

x 1000 rupiah

untuk menghitung median gabungan maka dua sampel diurutkan dari yang terkecil ke yang terbesar/
45 50 50 55 60 60 65 65 70 70 70 75 80 80 90 95 95 100 100
Maka didapat median (nilai tengahnya) untuk kelompok tesebut jatuh pada urutan ke 10 yang bernilai 70.
Setelah mediannya diketahui maka kita dapat menentukan banyak nilai yang lebih dari median dan banyak nilai yang kurang dari median untuk kelompok petani dan nelayan.
Untuk lebih mempermudah maka kita dapat menuliskannya dalam bentuk table

Kelompok Petani Nelayan jumlah
> median A = 6 B=2 A+B=8
≤ median C=4 D=7 C+D=11
10 9 N-19

Selanjutnya Masukan Kedalam Rumus
Χ2
Χ2 =
=0,823
Harga chi kuadrat table untuk dk = 1 dan taraf kesalahan 5% (0,05) = 3.841, karena harga chi kuadrat hitung lebih kecil dari harga chi kuadrat table maka H0 diterima dan Ha ditolak, hal ini berarti tidak ada perpedaan yang signifikan antara penghasilan nelayan dan petani.
4) Mann-Whitney U-test
U-test ini digunakan untuk menguji hipotesis komparatif dan sampel independen apabila datanya berbentuk ordinal. Bila dalam suatu pengamatan data berbentuk interval , maka data perlu diubah dahulu dalam bentuk data ordinal
Terdapat dua rumus yang digunakan untuk pengujian.
Dua rumus ini sangat diperlukan untuk membandingkan harga ke-2 U=test dengan harga U-test table.
Rumus u pertama


Dan rumus ke dua

Dengan keterangan :
n1 = jumlah sampel ke 1
n2 = jumlah sampel ke 2
U1 =Jumlah peringkat ke 1
U2 = Jumlah peringkat ke 2
R1 = jumalh Rangking pada sample n1
R2 = Jumalh Rangking pada sampel n2
Dengan ketentuan:
H0 = Tidak ada perbedaan
Ha = Ada perbedaan
apabila harga U hitung lebih kecil daripada haraga U table maka H0 ditolak. Dan sebaliknya.

Contoh :
Dilakukan sebuah penelitian untuk mengetahui pengaruh diterapkannya suatu metode pembelajaran dalam suatu sekolah. Untuk mengetahui hasil tersebut maka dilakukan eksperimen dengan menggunakan dua kelas,
Kelas pertama menggunakan metode ceramah, kelas kedua menggunakan metode TSTS (Two Stay-Two Stray), dengan jumlah siswa sama (30orang)
Dengan
H0 = Tidak terdapat perubahan Prestasi yang diraih setelah menggunkan metode lama dan baru
Ha = Terdapat perubahan Prestasi yang diraih setelah menggunkan metode lama dan baru
Kel 2 Nilai Peringkat Kel 2 Nilai Peringkat
1 75 3 1 45 10
2 45 8 2 50 9
3 35 9 3 60 7
4 70 4 4 80 3
5 80 2 5 80 3
6 55 6 6 80 3
7 65 5 7 90 1
8 70 4 8 90 1
9 35 9 9 50 9
10 90 1 10 70 5
11 55 6 11 75 4
12 55 6 12 85 2
13 65 5 13 80 3
14 75 3 14 55 8
15 70 4 15 65 6
16 90 1 16 75 4
17 35 9 17 65 6
18 45 8 18 80 3
19 50 7 19 90 1
20 70 4 20 70 5
R1 = 104 R2 = 93

Sehingga kita dapat langsung memasukan kedalam rumus


= 400+210-104
= 506




= 400+ 210-93
= 517

Karena U1 kurang dari U2 maka kita menggunkan U1 untuk membandingkan dengn U table.
U table di peroleh
n1 = 20 dan n2=20 taraf kesalahan = 0,05
Maka di peroleh nilai 114
Kesimpulannya U hitung lebih dari U table mak Ha Diterima

5) Test Run Wold-Wolfwitz
Test ini digunakan untuk menguji signifikansi hipotesi komparatif dua sampel independen dengan data ordinaldan disusun dalam bentuk run, oleh karena itu, sebelum data dua sampel (n1+n2) dianalisis maka perlu disusun terlebih dahulu kedalam bentuk rangking kemudian dibentuk kedalam bentuk run
Sebagai contoh terdapat dua buah kelompoksampel dimana n1 = 4 dan n2 = 5, skor untuk A dan B disusun sebagai berikut

Kel A(n=4) 10 17 8 12
Kel B (n=5) 8 6 11 5 4

Selanjutnya data diurutkan sehingga run dapat dihitung
4 5 6 8 9 10 11 12 17
B B B A B A B A A


Dimana Jumlah Run Ada 6 Yaitu
BBB A B A B AA
Contoh
Dilakukan penelitian untuk mengetahui perbedaan disiplin kerja pegawai Swasta dan pegawai PNS, yang didasarkan keterlambatan masuk dan pulang kantor
Berdasarkan sampel dipilih 10 orang dari pegawai swasta dan 10 orang dari pegawai negeri, dengan data sebagai berikut
No Pegawai swasta Pegawai negeri
1 12 17
2 12 13
3 5 6
4 9 4
5 15 7
6 16 12
7 7 13
8 14 18
9 15 14
10 16 9







Ho = tidak terdapat perbedaaan disiplin kerja antara pegawai swasta dan negeri
Ha = Terdapat perbedaan disiplin kerja antara pegawai swasta dan negeri

Untuk menghitung Run maka kita harus mengurutkan terlebih dahulu data tersebut
Dan hasilnya sebagai berikut
4 5 6 7 7 9 9 12 12 12 13 13 13 14 14 15 16 16 17 18
B A B B A A B B A A A B B B A A A A B B

Jumlah run = 10
Untuk menghitung sigmifikansi run hitung dibandingkan dengan run table, nilai run table dengan n1=10 dan n2 = 10 maka harga run kritisnya adalah 6 dengan taraf kesalahan sebesar 5% (table lampiran VIIa)
Kesimpulannya nilai run hitung > run table (10>6)
Karena Run hitung lebih dari run table maka H0 diterima dan Ha ditolak (tidak terdapat perbedaan disiplin kerja antara pegawai swasta dan negeri)

Untuk sampel yang besar, gunakanlah rumus



Untuk contoh
kita boleh menggunakannya contoh kasus run diatas



= 0,16
Nilai z hitung adalah 0,16
Untuk nilai z table dapat dilihat dalam lampiran table XIV, z=0,16 dn kita tetapkan kesalahan 0,05 maka kita dapat memperoleh nilai yaitu 0,4362
Kesimpulannya nilai z hitung lebih dari nilai z table (0.16>0,4364)
Jadi nilai hipotesisnya sama yaitu H0 di terima dan Ha ditolak
6) Test Kolmogoov
Test ini digunakan untuk menguji hipotesis komparatif apabila datanya berbentuk ordinal dan telah disusun dalam table distribusi frekuensi komulatif dengan menggunkan kelas-kelas interval
Rumus yang digunakan sebagai berikut

Dan rumus

Dengan ketentuan
Kd hitung = Kd table bernilai : H0 diterima dan Ha ditolak
Kd hitung < Kd table bernilai : H0 diterima dan Ha ditolak

lirik j-Rock "berharap kau kembali"

Saat kubuka buku yang tlah berdebu
Tentang semua masa lalu
Didalam hidupku
Kutemukan potret dirimu kekasihku

Kuterbayang semua tawa dan candamu
Saat kita masih bersama jalin ikatan cinta
Kini kau tak disisiku lagi
Kau tlah pergi

Hampa, rasa, karena,
Tanpa cintamu lagi
Mengapa ini harus terjadi
Kini Sendiri

Andaikan kubisa memilikimu lagi
Takkan kubiarkan kau pergi
Tuk kedua kali

Sulitku untuk melupakanmu
Karna hanyalah wajahmu
Yang slalu terbayang olehku setiap waktu
Meskipun kita tlah terpisah
Ku masih berharap kau kembali
Dipelukku...